"Alleluia" Komposisi Paduan Suara Bentuk Sonata Menggunakan Tangga Nada Pentatonik Diatonik dan Pentatonik Pelog

Bentuk sonata pertama kali muncul pada bagian pertama abad 17, di waktu musik instrumental mulai memisahkan diri dari musik vokal. Karya sonata, khususnya sonata klasik memiliki tiga hingga empat gerakan yang memiliki pengembangan yang sangat kompleks. Penulis tertarik untuk menggabungkan kembali bentuk sonata ke dalam sebuah komposisi musik untuk format paduan suara. Penciptaan karya ini dirasa memiliki poin yang menarik karena mengadopsi bentuk musik yang pada sejarahnya terbentuk untuk memisahkan diri dari musik vokal. Rumusan ide penciptaan karya ini yaitu mengetahui pengembangan karya bentuk sonata serta pengolahan tangga nada pentatonik diatonik dan pentatonik pelog ke dalam format paduan suara dalam karya “Alleluia”. Proses yang dilalui dalam pembuatan karya “Alleluia” adalah merumuskan ide penciptaan dengan melakukan eksplorasi dan kajian, observasi dan anaslisis karya guna menambah wawasan, membuat konsep dan perancangan sketsa dasar musik dengan mencoba membedah struktur dan bagian pada bentuk musik, menggarap dan mengembangkan karya, serta pada tahap akhir melakukan evaluasi dan penyuntingan agar karya mudah dibaca. Karya “Alleluia” memiliki satu gerakan berbetuk sonata. Pada gerakan tersebut terdiri dari tiga bagian yang terdiri atas bagian eksposisi, pengembangan, dan rekapitulasi. Karya ini dikembangkan sesuai dengan bentuk, struktur, dan tonalitas pada aturan sonata klasik. Karya ini mengembangkan ide musikal dengan mengolah tangga nada pentatonik diatonik dan pentatoik pelog dengan menggunakan harmoni tonal. Terdapat beberapa kemungkinan modus yang dikembangkan dari tangga nada pentatonik yang menjadi opsi variasi yang baik. Kata Kunci: sonata, paduan suara, alleluia, tangga nada pentatonik diatonik, tangga nada pentatonik pelo